Petani di Cimahi Sudah Bisa Gunakan Kartu Tani
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Mita Mustikasari mengatakan, pihaknya akan berupaya memaksimalkan penggunaan kartu tani ini meski saat ini masih ada berbagai masalah. Di antaranya lupa nomor pin.
"Atau lupa enggak dibawa waktu beli, atau nyuruh orang lain belinya. Jika ada yang lupa PIN, bisa koordinasi sama Bank Mandiri karena itu kewenangannya Bank Mandiri," kata Mita.
Meskipun tidak menggunakan kartu tani saat membeli pupuk bersubsidi, lanjut Mita, pembelian bisa dilakukan secara manual. Asalkan petani tersebut sudah terdaftar dalan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi.
"Namun, walaupun tidak pakai kartu tani, asal sudah ada di RDKK bisa dilayani secara manual. Sehingga kebutuhan pupuk di tingkat petani bisa terpenuhi," terangnya.
Mita menjelaskan, kartu tani merupakan alat transaksi berupa kartu debit sebagaimana kartu ATM yang dapat digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi. Manfaat yang dapat diperoleh para petani, yakni memperoleh pupuk bersubsidi sesuai kuota yang diberikan, meningkatkan produk pangan dan komoditas pertanian, serta mendorong penerapan pemupukan berimbang.
"Dari sisi petani, kartu ini akan memudahkan petani mendapatkan distribusi pupuk bersubsidi," ujarnya.
Untuk tahun 2020 ini, diakui Mita, jika kuota kartu tani sudah terisi petani bisa memanfaatkannya untuk membeli pupuk bersubsidi. "Untuk kartu tani 2020 sudah diinjek (diisikan) kuota pupuk bersubsidinya ke kartu tani, tinggal digunakan," imbuhnya.
Sementara teknis pengambilan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani ini, petani datang ke kios pengecer resmi yang sudah dilengkapi mesin Electronic Data Capture (EDC) dengan membawa kartu tani. Kemudian menggesek kartunya ke mesin EDC, lalu petani bisa memijat angka sesuai pupuk yang dibutuhkan pada saat itu.