Petani Melon Meratap Lihat Kebun yang Hancur Begini
Tak hanya menyedot air banjir dengan mesin, para petani juga meninggikan tanggul agar air banjir tidak terus masuk ke lahan pertanian mereka.
"Saat ini, rata-rata tanaman melon terendam setinggi dua puluh sentimeter hinnga satu meter," kata Edi.
BACA JUGA : Petani di Soppeng Menjerit, 2.851 Hektare Sawah Gagal Panen
Sementara itu, Hadi Iksan, pengurus komunitas petani melon, menjelaskan akibat banjir ini, para petani terancam mengalami kerugian ratusan juta rupiah setiap satu hektarnya.
"Pasalnya, dalam satu hektar tanaman melon ini biaya perawatan memakan biaya tiga puluh hingga lima puluh juta rupiah, mulai awal tanam hingga tanaman masuk masa berbuah ini," ujar Hadi.
Para petani berharap pemerintah hadir dalam kondisi ini, karena pada saat musim perawatan kesulitan pupuk.
"Pupuk yang ada tidak ada jatah utuk para petani buah, sehingga para petani buah ini kesulitan mendapatkan pupuk," tambah Edi. (yos/jpnn)