Petani Pisang Rugi Miliaran Rupiah
Sabtu, 04 Juni 2011 – 09:45 WIB
Oleh karena itu, sebut Abdullah, upaya yang dilakukan pihaknya saat ini yakni sosialisasi tritucoderma (pestisida alami) untuk mencegah penyebaran hama berbahaya pada tanaman pisang. Dalam sosialisasi itu membawa biji pisang dan bakteri Pseudomonas plerenscens n Fusarium (PF), sehingga petani dapat diajarkan secara langsung upaya penanggulangannya.
“Awalnya , biji pisang dimasukan kedalam bakteri PF, kemudian tritucoderma yang sering disebut agen hayati dicampur pupuk kandang. Selanjutnya, biji pisang itu dimasukkan dalam lubang tanah, lalu ditutup menggunakan pupuk kandang olahan itu,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, berdasarkan hasil pemetaan dilapangan tentang pola tanam pisang yang dilakukan masyarakat petani di Aceh Utara, sudah bagus. Namun, hanya saja kurang berkesinambungan dilaksanakan setiap musim tanam. Tentunya, setelah enam bulan usia tanaman pisang dan selama tiga kali musim panen seharusnya diberikan tata cara pengelolaan tanaman dengan baik, untuk meningkatkan hasil produksi tanaman pisang.