Petani Sukabakti Cianjur Jadi Percontohan Tanam Padi Saat Kemarau
jpnn.com, CIANJUR - Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan para petani di Sukabakti, Cianjur sebagai percontohan dalam menanam padi selama musim kemarau. Hal ini dikarenakan suksesnya petani di sana panen meski tengah musim kemarau.
Dalam menjalankan aktivitas pertanian, petani melakukan penyiraman lahan agar mudah dibajak menggunakan traktor dan cultivator. Setelah melakukan penyiraman, dilakukan gerakan percepatan tanam (gertam) padi Gowah (Gogo Sawah) bantuan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan.
Menanam padi gowah adalah hal baru bagi petani di desa ini, biasanya petani menanam padi menunggu hujan, sawah tergenang barulah mereka menyemai benih.
“Biasanya kami kalau musim kering gini nunggu hujan aja. Walaupun air mah ada, cuma kan pompa tidak ada dan tidak biasa juga karena nanemkan biasanya harus becek, baru tahu kalau nanam padi tidak harus nunggu airnya banyak," ujar Sutarman, Ketua Kelompok Tani Mekarsari di Sukabakti Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur, Jumat (20/9).
Biasanya, Sutarman menunggu lahan basah baru mulai menyemai yang membutuhkan 25 hari untuk tanam. Dengan metode tabur benih langsung (tabela) bisa menghemat waktu, dan memotong proses tanam dan menghemat biaya produksi.
Menanam padi di saat musim kering ini memang masih menjadi hal yang tidak biasa di kalangan petani seperti Sutarman dan anggotanya. Untuk itu Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur dan Kementan terus mengawal dan mengedukasi tentang budidaya padi Gowah ini.
“Gerakan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap petani, jika tidak tanam dikhawatirkan penghasilan berkurang. Untuk air Kementan akan bantu pompa dan selang. untuk olah lahan kita akan turunkan traktor dan cultivator untuk mempercepat proses olah lahan,” kata Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Cianjur Henny Iriani Winata.
Henny mengungkapkan, dalam minggu ini Kementan akan mengalokasikan 2 buah unit pompa dan 200 meter selang air untuk untuk pengairan di desa sehingga dari total dari 150 Ha sawah di desa ini bisa teraliri air. Ke depan Dinas pertanian akan mengusulkan alokasi tambahan bantuan ke Kementerian pertanian untuk bantuan traktor dan cultivator.