Peternak Mandiri Rugi Rp 62 Miliar Per Pekan, KPUN Minta Aturan DOC Dievaluasi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) Alvino Antonio mengatakan rusaknya harga ayam hidup berimbas pada kerugian peternak mandiri.
Alvino mengatakan KPUN meminta Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengevaluasi Surat Edaran Mengenai Pengaturan dan Pengendalian Produksi DOC Final Stock dengan mengaudit serta memberikan perlindungan hukum terhadap pelaku peternak pada usaha ayam ras pedaging Oktober-Desember 2023
"Surat edaran tersebut mengakibatkan berkurangnya pasokan DOC bagi peternak mandiri dan tingginya harga DOC yang dijual perusahaan pembibit tanpa memperdulikan kepastian harga jual ayam hidup di kandang di atas harga pokok prosuksi (HPP) peternak," ujar Alvino, seperti dikutip, Rabu (29/11).
Menurutnya, akibat berkurangnya supply DOC bagi peternak, harga pun melambung.
Rata-rata peternak mandiri mengalami kerugian sekitar Rp 3.000 yang disebabkan rendahnya harga jual ayam hidup (live bird) di kandang.
"Diperkirakan kerugian harian para peternak mandiri mencapai Rp 62 miliar per pekan. Secara total, kerugian setahun bisa menembus Rp 3,2 triliun," beber Alvino.
KPUN berpendapat kebijakan mengenai Pengaturan dan Pengendalian Produksi DOC Final Stock Ayam Ras Pedaging Oktober - Desember 2023 yang dikeluarkan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan bukan solusi yang tepat dan menguntungkan bagi peternak mandiri.
"Kebijakan tersebut secara nyata telah mengakibatkan kerugian yang besar yang dialami peternak mandiri Indonesia," ucap Alvino.
Adapun surat erdaran itu diberikan kepada 32 perusahaan pembibit ayam pedaging tersebut berisi permintaan agar perusahaan-perusahaan pembibit ayam broiler melakukan pengaturan dan pengendalian produksi DOC FS ayam ras pedaging tak tepat.