Petrus Kasihiw Siap Tambah Program Padat Karya Rp 2 Miliar di Bintuni
Pernyataan tersebut mendapat sanggahan pedas dari paslon nomor dua. Pasalnya, kawasan mangrove Teluk Bintuni merupakan Cagar Alam dan tidak boleh diotak-atik.
Petrus Kasihiw, menyayangkan program tersebut. "Ini cagar alam yang tidak boleh diotak-atik," kata dia.
Kemudian, mengenai pendidikan dan kesehatan gratis saat ini sudah berjalan. "Dan ke depan tinggal ditingkatkan lagi," Petrus Kasihiw.
Sementara mengenai penanganan COVID-19, Petrus Kasihiw, MT dan Matret Kokop (PMK2) menegaskan, apa yang sudah ada saat ini akan ditingkatkan lagi.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya COVID-19 gelombang dua. Sebab, kata dia, penanganan COVID-19 saat ini sudah sangat baik.
"Teluk Bintuni yang tadinya zona merah turun. Jumlah pasien COVID-19 yang tadinya 600 orang lebih, sekarang tinggal 17 orang," kata dia.
Kedepan, untuk meningkatkan penanganan ini pihaknya akan menggratiskan biaya swab dan rapid tes. "Kemudian kami juga membangun posko screening (orang yang keluar masuk Bintuni)," ujar dia.
Video Terpopuler Hari ini: