Petrus Soroti Manuver Tim Prabowo Kumpulkan Aktivis '98 dan Korban Penculikan
jpnn.com, JAKARTA - Aktivis 1998 yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil, Petrus Haryanto menyoroti manuver Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengumpulkan aktivis dan korban penculikan tahun 1998 pendukung pasangan Capres-Cawapres RI nomor urut 2 itu.
Dia pun mengutip penjelasan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Nusron Wahid bahwa hal itu dilakukan berkaitan dengan debat perdana Capres-Cawapres RI bertema tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Menurut Petrus, mereka dalam pernyataan sebagaimana diberitakan di sejumlah media, pada intinya mengklaim bahwa Capres RI yang mereka dukung, yaitu Prabowo Subianto bersih dari kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, khususnya kasus Penculikan Aktivis 1997/1998.
"Koalisi Masyarakat Sipil memandang, pernyataan sejumlah aktivis 1998 pendukung capres Prabowo Subianto tersebut menyesatkan, mengabaikan fakta dan bahkan benar-benar menyakiti korban dan keluarga korban pelanggaran HAM di Indonesia," ujar Petrus dikutip dari siaran pers, Selasa (12/12).
Petrus menilai pembelaan yang serampangan dan cenderung gelap mata demi kontestasi kekuasaan, sesungguhnya tidak pantas diucapkan oleh orang-orang yang mengklaim pernah menjadi aktivis perlawanan terhadap rezim otoriter Orde Baru.
Dengan klaim dan embel sebagai aktivis 98, katanya, seharusnya mereka mengedepankan nilai-nilai perjuangan demokrasi dan HAM, khususnya keberpihakan pada korban dan keluarga korban.
"Bukan membuat dan menyebarkan narasi manipulatif atas sejarah dan aktor kekerasan negara di masa lalu," ucap Petrus.
Dia mengingatkan bahwa penyelesaian kasus kejahatan kemanusiaan negara (pelanggaran HAM berat) masa lalu, salah satunya kasus penculikan dan penghilangan orang secara paksa 1997/1998 merupakan mandat dan agenda politik 1998.