PHE WMO Gencarkan Operasi Semut
jpnn.com, BANGKALAN - Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) gencar melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dengan sandi Operasi Semut. Bersama masyarakat, manajemen berusaha mempertahankan penghargaan Proper Emas yang diraih tahun 2016 agar tetap diterima Jawa Timur.
Salah satu yang dilakukan adalah sosialisasi dan penyuluhan konservasi hutan mangrove yang ada di Taman Pendidikan Mangrove, Kecamatan Sepuluh, Bangkalan. Keberadaan hutan mangrove bukan sekadar menjadi penahan abrasi pantai, penahan gelombang tsunami, dan intrusi air laut, tetapi juga memiliki fungsi ekologi. Yakni, sebagai tempat mencari makan, tempat beranak pinak dan pengasuhan binatang, dan pertukaran nutrisi.
“Secara keseluruhan, pengelolaan area konservasi mangrove di Labuhan ini sudah sangat bagus. Tapi, kegiatan kampanye agar kita semua tetap menjaga kelestarian hutan mangrove ini perlu terus digalakkan. Salah satunya, mengingatkan bahaya sampah bagi pohon mangrove,” kata General Manager PHE WMO Kuncoro Kukuh.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jatim Dr. Ir. Diah Susilowati beserta jajarannya serta para aktivis Kelompok Tani Mangrove Cemara Laut Sejahtera dan dimeriahkan kehadiran 65 siswa SD di sekitar wilayah Labuhan. Setelah dibagi dalam sepuluh kelompok, seluruh peserta menuju ke bibir pantai untuk memunguti sampah yang ada di pinggir pantai atau tersangkut di pohon bakau. Masing-masing kelompok berlomba mengumpulkan sampah sebanyak-banyaknya. Kegiatan yang diberi nama Operasi Semut ini, dimaksudkan untuk mengingatkan kembali arti penting melestarikan area konservasi mangrove.
“Lebih dari itu, juga sudah terbukti, pelestarian hutan mangrove telah menunjang perekonomian masyarakat di area ini. Karena itu, pada tahun 2017, PHE WMO memperluas wilayah binaan di sekitar TPM Labuhan. Ini penting agar manfaat ekologi dan ekonomi bisa dinikmati secara lebih luas. Operasi ini akan selalu kita gencarkan,” katanya. (JPNN/pda)