Pilkada Medan Mulai Panas, Rival Menantu Jokowi Terseret ke Bawaslu
"Saya tahu peraturan, saya hanya hadir melihat anak-anak calon hafiz. Saya sampaikan kepada orang-orang tuanya, terima kasih sudah mengirim anak-anaknya belajar tahfiz Al-Quran. Saya ucapkan terima kasih, karena sudah menyelamatkan masa depan anak-anak ini. Saya mengucapkan terima kasih gini lho (sambil angkat dua jempol), itu saja sudah selesai," katanya.
Usai memenuhi panggilan Bawaslu, Akhyar juga mengklarifikasi perihal agenda yang dilakukannya.
"Benar pada 14 Oktober saya ada kegiatan di Dipora, sebuah komunitas masyarakat singkatan dari Di bawah Pohon Roda yang memperingati ulang tahun ke 28," katanya.
Usai menghadiri kegiatan itu, Akhyar mengaku diajak warga yang menyatakan punya rumah tahfiz.
"Dia bilang begini, 'Ayo pak, saya ada rumah tahfiz, coba bapak tengok dulu rumah tahfiz tersebut. Rumah tersebut di Jalan Persamaan gang Aman. Jalan itu sempit," katanya.
Tiba di lokasi tersebut, tiba-tiba turun hujan deras.
"Saya tengok banyak anak-anak, santri-santri tahfiz. Di sana saya sampaikan kepada beberapa orang tua yang hadir, bapak ibu, terima kasih sudah mengirim dan menyekolahkan anak-anaknya belajar Al-Quran di sini," katanya.
"Saya enggak melakukan apa-apa di situ, hanya mengucapkan terima kasih, Sudah, selesai, pulang. Enggak ada kampanye apa pun. Makanya saya share di medsos saya. Itu saja," kata Akhyar.