Pimpin Razia, Wali Kota Jayapura jadi Korban
Dalam situasi tersebut, Wali Kota Tomi Mano yang mencoba menenangkan suasana terkena pukulan di bagian tangan oleh salah seorang warga melakukan perlawanan saat diamankan polisi. Meskipun sempat terkena pukulan, Wali Kota Tomi Mano terus berusaha menenangkan warga dan penumpang yang turun dari atas kapal hingga situasi kembali normal.
“Penumpang jalan terus jangan menonton atau melihat kiri kanan, tetapi langsung ke pintu keluar,” pinta Wali Kota Tomi Mano saat mengarahkan penumpang yang turun dari kapal.
Melihat kondisi yang kurang kondusif, Wali Kota Tomi Mano akhirnya memutuskan untuk menghentikan kegiatan Operasi Yustisi e-KTP. Wali Kota Tomi Mano menyayangkan aksi protes yang dilakukan sekelompok warga dan sempat membuat keributan di pelabuhan. Sebab operasi Yustisi e-KTP yang dilakukan di Pelabuhan Jayapura bukan pertama kali dilakukan Pemkot Jayapura dan hal ini sudah lama disosialisasikan.
“Pemkot Jayapura tidak memenjarakan orang, hanya ingin memeriksa identitas diri sebagai warga negara Indonesia yang baik. Hal ini kami lakukan karena Kota Jayapura adalah daerah wajib e-KTP dan ini merupakan perintah," kata Pak Wali.
Meskipun sempat terjadi sedikit keributan sehingga operasi e-KTP terpaksa dihentikan, Pemkot Jayapura menurut Wali Kota Tomi Mano tetap akan melakukan operasi serupa di Pelabuhan Jayapura. “Kami tetap akan melakukan Operasi Yustisi e-KTP dan melakukan pemeriksaan e-KTP pada kapal berikutnya yang sandar di Pelabuhan Jayapura,” tambahnya. (oel/nat/adk/jpnn)