Pisang Kultivar Unggul INA-03, Adaptif dan Tahan Penyakit
jpnn.com, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika), menghasilkan berbagai pisang kultivar unggul, Kepok Tanjung dan INA-03. Keduanya disebut memiliki sifat toleran terhadap penyakit.
Peneliti pemuliaan Balitbu Tropika pada Bincang Buah Tropika Edison mengatakan, pisang INA-03 (Indonesia-03) merupakan pisang hibrida pertama di Indonesia. Pisang ini merupakan hasil persilangan antara pisang Calcuta-4 dan Ketan-01.
Keduanya ialah pisang liar yang berbiji tetapi memiliki sifat tahan penyakit layu fusarium dan pisang komersial umumnya dimanfaatkan sebagai pisang olah.
"Persilangan antara keduanya menghasilkan keturunan yang lebih baik dari pada kedua induknya,” papar Edison, dalam keterangannya, Jumat (12/2).
Edison menyebut, aecara fisik, Pisang INA-03 memiliki tinggi sekitar 1,75 – 2 meter sehingga mudah dipanen. Selain itu, tergolong besar dengan bobot buahnya 12 – 18 kilogram per tandan.
"Tanaman pisang ini adaptif untuk dataran rendah hingga menengah (2 – 500 mdpl). Untuk produktif tanamannya berkisar 93 – 105 hari dari bunga muncul," kata dia.
Edison menjelaskan, buah pisang INA-03 memiliki ciri ujung runcing dan tangkai buah pendek antara 1 – 1,2 sentimeter. Buah yang matang memiliki warna kuning cerah.
Dari segi rasa, pisang INA-03 memiliki rasa yang manis dengan kandungan gula 28,5 – 29oBrix. Tekstur buahnya kenyal dan tahan simpan hingga 18 hari.