PKB Dukung Penuh Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara
jpnn.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyambut baik rencana Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke luar Pulau Jawa.
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB Jazilul Fawaid menilai Jakarta memang sudah tak ramah lagi buat pertumbuhan ekonomi. Kemacetan dan banjir menjadi faktor penyumbang utama kerugian ekonomi.
"PKB mendukung penuh rencana tersebut. Apalagi dalam catatan Bappenas kerugian ekonomi akibat banjir dan kemacetan mendekati Rp 100 triliun," kata Jazilul dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (30/4).
Jazil, sapaan akrab Jazilul menuturkan, 50 persen wilayah Jakarta masuk kategori rawan banjir atau memiliki tingkat keamanan banjir di bawah sepuluh tahun. Idealnya, kota besar keamanan banjirnya minimum 50 tahun.
"Belum lagi bicara soal penurunan permukaan air tanah di utara Jakarta sudah mencapai rata-rata 7,5 sentimeter per tahun. Permukaaan tanah di Jakarta sudah turun sampai 60 sentimeter pada 1989-2007," ucapnya.
Jazil menegaskan, tidak ada alasan bagi PKB menolak wacana brilian tersebut. Jangan lupa, lanjut dia, DKI Jakarta kini sudah menjadi provinsi dengan tingkat kepadatan tinggi yang artinya terlalu banyak implikasi sosial, ekonomi dan lingkungan yang diakibatkan padatnya penduduk.
(Baca lagi: Pemindahan Ibu Kota, Jokowi: Ini Berpikir untuk 100 Tahun Mendatang)
"Keberadaan wilayah kumuh, banjir, kesenjangan semakin sulit ditangani dengan berkumpulnya pusat pemerintahan dan pusat ekonomi Indonesia. Kita harus berani memisahkan antara pusat pemerintahan dan pusat ekonomi agar daearah lain juga bisa maju dan terjadi pemerataan ekomi," katanya.