PKH Diintegrasikan agar Efektif Tekan Kemiskinan
Tokoh Muslimat Nahdlatul Ulama itu menambahkan, ratusan ribu keluarga yang telah lepas dari status miskin lantas dirujuk untuk mengikuti program pemberdayaan lainnya. "Kami optimistis jumlah penduduk miskin akan semakin turun di tahun-tahun yang akan datang," tuturnya.
Menurut Khofifah, optimisme itu tidak berlebihan. Sebab, Kemensos saat ini menggencarkan upaya pengentasan kemiskinan di seluruh wilayah Indonesia dengan mengintegrasikan bantuan sosial dan subsidi dalam satu kartu keluarga sejahtera (KKS).
Khofifah menjelaskan, kartu itu memiliki fitur uang elektronik dan tabungan sehingga bisa menampung bansos PKH, Pangan, serta Subsidi lainnya. Sedangkan untuk penyalurannya, katanya, Kemensos menggandeng Himpunan Bank Negara (Himbara).
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, ada lebih dari enam juta keluarga penerima manfaat PKH di Indonesia. “Tahun 2017, terdapat tiga juta keluarga ditargetkan bermigrasi ke bantuan sosial nontunai," tuturnya.
Sedangkan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos Harry Hikmat mengatakan, PKH akan berdampak sangat positif pada penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan jika diintegrasikan dengan program perlindungan sosial lainnya.
Harry menjelaskan, Presiden Jokowi pada Januari lalu sudah memerintahkan kementerian terkait mengintegrasikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan program penanggulangan kemiskinan. Tujuannya agar subsidi yang digelontorkan banyak yang tidak tepat sasaran.
Harry mengharapkan pendekatan holistik dalam penyaluran PKH akan berkontribusi besar dalam penurunan kemiskinan sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menjadi tujuh hingga delapan persen dan penurunan indeks gini rasio menjadi 0,36 persen pada tahun 2019.(ara/jpnn)