PKS Bertekad Mencegah Eks Pendukung Prabowo Merapat ke Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyadari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur sudah selesai. Namun, dia berharap kerja sama partai di koalisi tersebut bisa terus berlanjut dengan nama lain.
"PKS tentu ingin mencoba agar koalisi yang bertransformasi ini tetap dapat efektif untuk mengontrol pemerintahan," kata Mardani ditemui setelah menghadiri acara diskusi bertajuk 'Setelah Putusan Mahkamah", di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).
BACA JUGA: Terungkap, Sudah Ada Deal – deal Tahap Awal Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo
Tercatat lima partai tergabung di dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur masuk yakni PKS, Gerindra, PAN, Demokrat, dan Berkarya. Mardani berharap lima partai itu membentuk kesatuan demi mengawasi pemerintah. "Harapannya tentu terus bersama," ucap Mardani.
Mardani mengatakan, sulit jika PKS berjuang sendirian sebagai oposisi mengawal pemerintahan. Bahkan, kata dia, oposisi tetap tidak kuat hanya diisi dua partai.
"Lima-limanya perlu menyatu dan tidak baik kalau sendiri, tidak efektif," ucap dia.
Sebelumnya Koalisi Indonesia Adil dan Makmur resmi selesai, Jumat (28/6) kemarin. Buntut selesainya koalisi, muncul desas desus beberapa partai dalam koalisi tersebut bakal bergabung ke kubu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.
Pengamat politik Tony Rosyid menilai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) bakal meninggalkan rombongan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Keduanya lantas akan berpindah haluan dan menjadi partai pendukung Jokowi - Ma'ruf.