PKS Kecam Keras Kebijakan Israel Menutup Masjid Al Aqsa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini mengecam kebijakan agresif Israel menutup Masjid Al Aqsa, Palestina, untuk salat Jumat dan lima waktu sejak Jumat (15/7) kemarin.
Laporan terakhir menyebutkan, Israel telah membukanya kembali, Minggu (16/7). Namun umat muslim yang ingin beribadah di sana, termasuk pihak masjid, masih enggan memasuki salah satu tempat suci umat Islam itu karena pemerintah Israel memberlakukan pengamanan baru. Di antaranya dengan pemeriksaan detektor logam dan pemasangan sejumlah kamera keamanan.
Press TV melansir, Israel menutup Al Aqsa usai terjadinya baku tembak yang memakan lima korban jiwa. Dua di antaranya polisi Israel dan tiga warga Palestina.
Menurut Jazuli, tindakan itu sangat rasis, melanggar hak asasi manusia (HAM), dan mengancam perdamaian dunia. "Fraksi PKS mengecam keras penutupan Masjid Al Aqsa karena memiliki akar historis dan punya posisi khusus bagi umat Islam sebagai kiblat pertama dan masjid suci ketiga umat Islam," katanya.
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, pelarangan salat dan ziarah bagi muslim dunia ke Masjid Al Aqsa akan membawa dampak yang buruk. Apalagi penguasaan dan pendudukan Israel atas Masjid Al Aqsa dan Yerusalem terus mendapat kecaman internasional.
"Israel kembali akan menerima kecaman dari dunia internasional khususnya negara-negara muslim atas tindakan karena bisa menyulut kemarahan umat Islam," ungkapnya.
Fraksi PKS meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia menyampaikan nota protes dan kecaman keras kepada Israel melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan melakukan langkah-langkah diplomasi multilateral untuk menekan Israel.
"Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia berhak protes atas tindakan Israel, karena Masjid Al Aqsa milik muslim di seluruh dunia," pungkas Jazuli.