Please, Jangan Libatkan Papa Novanto di Kampanye Ahok
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Populi Center Usep S Ahyar menyarankan Tim Pemenangan Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat agar tidak mengajak Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam kampanye-kampanye duet petahana berjuluk Ahok-Djarot itu.
Menurut Usep, kemunculan Setnov -panggilan akrab Novanto- yang sedang terseret kasus korupsi e-KTP dalam kampanye Ahok-Djarot bisa memengaruhi pemilih di Pilkada DKI Jakarta. Sebab, pemilih pasti akan melihat tokoh-tokoh di belakang Ahok-Djarot.
“Dalam pertarungan di pilkada, masyarakat melihat siapa di belakangnya, siapa pendukungnya,” ujar Usep di Jakarta, Sabtu (1/4). “Kan ada juga kaidah menyebut, siapa orang itu dilihat dari siapa temannya, siapa pendukungnya.”
Usep menambahkan, persepsi negatif juga ada pada duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menjadi rival bagi Ahok-Djarot di Pilkada DKI putaran kedua. Sebab, duet Anies-Sandi yang diusung koalisi Gerindra dan PKS juga dipersepsikan dengan ormas keagamaan tertentu yang dipandang miring oleh sebagian kalangan.
Karenanya Usep menegaskan, keberadaan Setnov di kampanye-kampanye Ahok bakal berimbas negatif. “Tentu pengaruh. Secara tokoh ini (Setnov, red) akan jadi sorotan juga,” ujarnya.
Meski demikian Usep juga menyarankan Tim Pemenangan Ahok-Djarot tetap melibatkan Golkar. Hanya saja, sebaiknya Setnov tidak terlalu ditonjolkan.
Usep mengakui, Setnov memang masih menjadi saksi dalam perkara dugaan korupsi e-KTP yang menimbulkan kerugian negara Rp 2,3 triliun. Namun, katanya, hal itu bisa digunakan pihak lain untuk menggerus dukungan ke Ahok-Djarot.
“Untuk negative campaign buat menjatuhkan,” ujarnya.