PLN Siap Mengawal Perubahan Gaya Hidup Masyarakat
“Kami juga sudah mulai menggunakan sejumlah kompor listrik - induksi di sejumlah gerai kami, sebagai komitmen mengurangi penggunaan kompor yang berasal dari energi yang cepat habis, dengan kompor induksi yang ramah lingkungan,” terang Yuddy, dalam talkshow pertama di Jakarta, Jumat (4/10).
“Selain itu, sebagai bentuk partisipasi kami menggunakan kompor induksi, dalam event internasional Dubai Expo 2020 nanti, kami juga menjadi salah satu perusahaan yang mengaplikasikan penggunaan kompor induksi, karena dalam event bergengsi tersebut hanya kompor induksi yang boleh digunakan sebagai peralatan memasak,” imbuhnya.
Yuddy menambahkan, bagi pengusaha di bidang kuliner, PLN juga sudah menunjukkan keberpihakannya kepada para pelaku usaha kecil dan menengah seperti mempercepat penggunaan electrical lifestyle, yaitu mempermudah para pedagang di daerah Kebayoran, Jakarta Selatan dengan memberi token gratis kepada mereka, seraya menyediakan stasiun penyedia listrik umum (SPLU) di wilayah tersebut.
Hal serupa juga dilakukan melalui kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, di mana pihak PLN juga memfasilitasi pengusaha yang ingin menggunaakan kompor induksi untuk memasak makanannya.
Yuddy, menjelaskan, apabila ada pertanyaan, sejauh mana PLN melistriki Indonesia, maka ada yang dinamakan rasio elektrifikasi, yang menandakan tingkat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan jumlah total penduduk yang belum menikmati listrik.
Saat ini Rasio Elektrifikasi PLN atau tingkat pemasangan listrik di Indonesia sudah mencapai lebih dari 98 persen, sehingga itu tersisa 2 persen penduduk Indonesia yang belum menikmati listrik.
PLN berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah agar bisa mencapai Rasio Elektrifikasi 99,9 persen ke depannya, agar semua generasi penerus bangsa termasuk 'millennial' punya pengalaman yang sama dalam menikmati kecanggihan teknologi (gadget, internet), anak perkotaan dan anak perdesaan tetap bisa menikmati listrik agar mampu berkembang dan bersaing di era digital saat ini. (esy/jpnn)