Plt Bupati Cianjur Marah, Jelang PSBB Kendaraan Menuju Puncak-Cianjur Meningkat
jpnn.com, CIANJUR - Jelang diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok dan Bekasi, volume kendaraan menuju Puncak-Cianjur meningkat.
Peningkatan dilaporkan terjadi menjelang malam dan dini hari itu membuat geram Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.
Herman akan melakukan rapat bersama Forkopimda Cianjur, guna lebih memperketat penyekatan di perbatasan terutama di kawasan Puncak Pass yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor untuk diberlakukan selama 24 jam guna melarang kendaraan luar kota masuk Cianjur.
"Saya sangat marah ketika mendapat laporan warga masih banyak pendatang dan pemudik yang melintas tanpa mendapat pemeriksaan kesehatan di perbatasan. Ini akan berisiko tinggi, sehingga kami akan melakukan rapat untuk penjagaan 24 jam di perbatasan," kata Herman, Minggu (12/4).
Menurut Herman, pihaknya telah melarang perantau asal Cianjur, terutama dari zona merah COVID-19 untuk tidak mudik selama PSBB diberlakukan guna menjaga kesehatan dan keselamatan keluarga mereka di Cianjur.
Bahkan pemeriksaan kesehatan di perbatasan baik Puncak-Bogor, Bandung Barat-Cianjur, Sukabumi-Cianjur dan sejumlah perbatasan di wilayah selatan, diberlakukan secara ketat dengan memulangkan puluhan kendaraan bernopol luar kota.
"Menjelang diberlaukannya PSBB di sejumlah wilayah penyangga Jakarta, kami akan memperetat dan meningkatkan penjagaan di perbatasan khususnya di Puncak Pass. Pemeriksaan akan diberlakukan 24 jam secara bergantian agar Cianjur tetap dalam zona hijau demi keamanan dan kesehatan warganya," kata Herman.
Meningkatnya volume kendaraan menuju Cianjur dari arah Bogor, dibenarkan pemilik kios di kawasan Puncak Pass yang terjadi menjelang tengah malam hingga dini hari.