Pmbangunan Blok B Dikebut
jpnn.com - JAKARTA-Proyek pembangunan Blok B Pusat Grosir Tanah Abang (Blok B) terus dikebut pengerjaannya. Sebagai pengembang, PT Putera Pratama Sukses mempersiapkan 3 shift pekerja yang bekerja siang dan malam.
Menurut project manager pembangunan Blok B, Sarwono, serah terima kunci dari pihak pengembang kepada pihak pedagang pemilik toko ditargetkan pada Desember 2009.
Secara teknis, proses pembangunan Blok B tahap awal adalah pengerjaan bored pile (teknologi alternatif tiang pancang), diaphragm wall (struktur dinding penahan tanah sekitar lokasi bangunan) dan ground anchors. Sistem bored pile dipilih sebagai pengganti sistem tiang pancang untuk pondasi bangunan. Dari 592 titik bored pile yang direncanakan, sampai Juli 2008 ini sudah 238 titik yang dikerjakan.
“Pengerjaan bored pile tersebut dilaksanakan berbarengan dengan pengerjaan diaphragm wall. Setelah semua pengerjaan pondasi selesai maka segera dikerjakan penggalian tanah untuk membangun struktur fisik bangunan. Diperkirakan tahapan pembangunan struktur fisik akan dimulai bulan Oktober 2008,’’ujar Sarwono.
Sesuai dengan standar nasional bangunan tahan gempa, struktur kekuatan beton bangunan fisik Blok B sudah memenuhi syarat. “Kita persiapkan sampai K-450,” kata Sarwono. Artinya bangunan fisik Blok B memang dirancang untuk penggunaan jangka panjang dengan tingkat kekuatan bangunan yang tinggi.
Blok B dirancang sebagai pusat perbelanjaan modern yang kapasitas tampung jumlah toko mencapai 5 ribu unit. Total luas bangunan fisiknya sendiri adalah 175 ribu meter persegi dengan 19 lantai. Demi memudahkan mobilisasi pengunjung dari satu lantai ke lantai lain, disediakan 22 unit lift dan 178 unit eskalator. Eskalator Blok B menggunakan sistem seperti ular tangga, sehingga pengunjung dapat terus naik ke tiap lantai berikutnya tanpa harus memutar. “Jadi akses mereka lebih cepat melewati tiap lantai tanpa mengurangi akses ke semua toko,” terang Niken, salah satu tim arsitek Blok B. Untuk kenyamanan pengunjung, Blok B dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) sentral.
Inovasi lain adalah memperlebar koridor antar toko dan koridor utama. Kalau di Blok A koridor antar kios hanya 2,0 meter di Blok B diperlebar menjadi 2,4 meter. Sementara untuk koridor utamanya sendiri mencapai 3 meter. “Dengan demikian pengunjung tidak berdesakan,” papar Niken.
Kemudian, diantara Blok B dan Blok A akan dibangun atrium (inner court) yang digunakan sebagai exhibition center venue. Fungsi atrium tersebut juga sebagai area darurat yang dapat dilalui mobil pemadam kebakaran saat terjadi kebakaran. Mengikuti standar pusat perbelanjaan internasional maka atrium tersebut dilengkapi dengan jalur bagi pejalan kaki (pedestrian) yang lebarnya 8,7 meter. Atrium ini akan menjadi sentral penghubung dua bangunan utama yaitu Blok A dan Blok B.