POGI Mohon Maaf Soal Aksi Solidaritas Dokter
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Genekologi Indonesia (POGI) Nurdadi Saleh menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait dengan aksi solidaritas yang dilakukan dokter pada 27 November 2013 lalu.
Aksi solidaritas itu dilakukan karena dokter tidak menerima dengan kriminalisasi terhadap dr Dewa Ayu Sasiary Prawani yang dituduh melakukan malpraktek bersama dr Hendy Siagian dan dr Hendry Simanjuntak.
"Saya sebagai ketua umum POGI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena pada hari tanggal 27 itu mungkin ada ketidaknyamanan pada masyarakat," kata Nurdadi dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (30/11).
Menurutnya, dokter melakukan aksi solidaritas itu karena sudah merasa buntu. Apalagi mereka sudah menempuh begitu banyak prosedur soal tindakan kriminalisasi itu.
"Kita sudah menempuh begitu banyak prosedur, dari prosedur meminta kepada kejaksaan, prosedur menteri berbicara pada Jaksa Agung. Semuanya telah kita tempuh," ujar Nurdadi.
Karena itu, ia menyatakan, aksi solidaritas tersebut bukanlah tiba-tiba dilakukan. "Bukan tiba-tiba kita melakukan itu. Jadi tolong dimengerti dan dipahami," kata Nurdadi.
Menurut Nurdadi, meninggalnya Siska Makatey bukan karena malpraktek akan tetapi ia meninggal karena suatu emboli udara. "Jangan seolah-olah nyonya itu meninggal karena tidak ada SPM (standar pelayanan medik), karena adanya under standart," katanya.
Seperti diketahui, dr Ayu cs didakwa menyebabkan kematian pasien mereka Siska Makatey pada tahun 2010. Namun, pada September 2011 Pengadilan Negeri Manado menyatakan mereka tidak bersalah.