Polda Riau Gelar Asesmen Uji Kompetensi Penyidik Demi Mewujudkan Penyidikan yang Presisi
"Saya sangat menyambut baik kegiatan sertifikasi ini yang diselenggarakan oleh LSP Polri. Untuk itu saya ucapkan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh perangkat LSP Polri dan para asesor serta para peserta sertifikasi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Lemdiklat Polri, Kombes Guntur Fartio Gaffar menerangkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, SDM adalah kunci dari Indonesia yang maju.
Senada dengan hal tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menyatakan dalam program prioritasnya, bahwa SDM Polri harus hebat, profesional dan unggul dalam menghadapi era 4.0.
Ia memaparkan sertifikasi menjadi salah satu proses untuk menciptakan SDM Polri yang mumpuni, sebagaimana yang diinginkan Presiden dan juga Kapolri.
"Asesor yang hadir hari ini juga adalah profesional semua. Sertifikasi ini bukan seminar, bukan rapat kerja, bukan Dikjur, tetapi uji kompetensi untuk mendapatkan pengakuan diri terhadap suatu kompetensi. Hari ini kami mempunyai data ada 16 satuan fungsi yang telah membuat proses sertifikasi," bebernya.
Berdasarkan data di Bareskrim Polri tahun 2022, Kombes Guntur menyebutkan penyidik atau penyidik pembantu yang sudah memiliki sertifikasi berjumlah 9.053 personel. Jika dipersentasekan sebanyak 14,87 persen yang memiliki sertifikat.
"Sehingga Bareskrim Polri menganggarkan untuk melakukan sertifikasi di 12 Polda, dan Polda Riau saat ini menggelar sertifikasi dengan DIPA sendiri," pungkasnya. (mcr36/jpnn)