Polisi Banjar Diteror Surat Kaleng
Jumat, 07 September 2012 – 14:31 WIB
Lebih lanjut, perwira menengah kelahiran 1973 ini, setelah adanya surat kaleng itu, pihaknya akan lebih meningkatkan patrol terutama patroli anggota yang berpakaian preman di semua pos polisi. “Kita juga tempatkan minimal ada satu anggota polisi yang kita lengkapi dengan senjata api di setiap pos polisi,” ujarnya.
Ditanya apakah akan ada pengetatan pemeriksaan bagi warga yang hendak mendapatkan pelayanan di lingkungan Mapolres Banjar, master jebolan Wallongong University Australia ini hanya akan menerapkan standar pemeriksaan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Setiap pengunjung ke mapolres harus memperlihatkan identitas sebelum masuk. “Biasanya saja sesuai standar pengamanan para pengunjung yang ke polres, kita minta menunjukkan identitas oleh petugas sebelum masuk lingkungan Polres. Ini semata-mata prosedur pengamanan bukan untuk mempersulit,” tegasnya.
Lebih lanjut, kata pemilik gelar Master Transnational Crime Prevention ini, pihaknya juga belum akan meminta bantuan dari Detasemen Khusus 88 Antiterror untuk menelusuri pengiriman surat kaleng itu. “Kami belum meminta bantuan Densus 88. Yang jelas kita sedang dalami dan anggota sudah kita sebar untuk menelusuri dan mencari tahu siapa aktor dan pelaku pengiriman surat kaleng ini,” tutupnya. (kun).