Polisi Berhasil Sikat Geng Spesialis Pencurian di Toko
''Setelah bukti kuat, kami menangkapnya," tambah Mellysa. Asmar tak bisa mengelak. Setelah didesak, pria 33 tahun itu membeberkan anggota komplotan lainnya. Muncul nama Suda'i dan adiknya, Junaedi. Mereka diringkus di Jalan Panggung.
Kepada polisi, tersangka membeberkan tugasnya masing-masing. Asmar dipercaya untuk memantau dan mengamati sasaran. Suda'i ditugasi sebagai eksekutor yang masuk ke toko. Sedangkan Junaedi memantau di sekitar kejadian.
''Hasilnya dibagi dengan jumlah berbeda," kata Suda'i. Lelaki itu dan adiknya mendapat bagian masing-masing Rp 40 juta. Asmar mendapat Rp 30 juta.
''Uangnya saya pakai investasi. Saya belikan dua sapi," kata Suda'i.
Dua hewan itu dititipkan kepada orang tua tersangka. Sapi milik Suda'i ikut diamankan di polsek sebagai barang bukti. Polisi juga menyita barang elektronik milik Junaedi. Sebab, benda-benda itu dibeli dari hasil kejahatan.
Kanitreskrim Pabean Cantian Iptu Tritiko menjelaskan, tersangka sudah beraksi sebanyak tiga kali. Sasarannya adalah pertokoan yang ditinggalkan pemiliknya. Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya tersangka lain.
''Kami juga menangkap Muklis. Dia pernah ikut mencuri bersama Junaedi dan Suda'i," ujar Tritiko. Muklis beraksi pada 20 Juli. Dia membobol sebuah toko di Jalan Songoyudan, Nyamplungan. (hen/c7/ano/jpnn)