Polisi Buru Eksekutor Penembak Pimred Fokus Lampung
"Mohon dukungannya agar kasus ini makin terungkap. Nanti dikabari bila ada perkembangan selanjutnya," katanya.
Terpisah, petugas forensik Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) Kautsar mengatakan, jasad Rafli yang sebelumnya ditembak mati petugas sudah diambil oleh pihak keluarganya.
"Mayatnya diambil langsung oleh keluarganya tadi malam (31/1) sekitar pukul 01.00 WIB," ujarnya singkat.
Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian menembak mati tersangka Rafli. Dia diduga terlibat dalam aksi penembakan Pemred Fokus Lampung Beni Faisal. Kapolresta Bandarlampung Kombes Dwi Irianto menerangkan, awalnya polisi meringkus lima orang yang seluruhnya dari Kecamatan Melinting. Tiga orang, yakni Fauzi (24), Rahmat (18), dan M. Fajar (19), memang sudah lama masuk daftar pencarian orang (DPO). Sementara dua lagi, M. Syukur (30) dan Jamhuri (31), masih saksi.
Salah seorang dari mereka membocorkan mengenai pelaku penembakan Beni. Aparat pun meluncur dan akhirnya menembak mati Rafli.
”Dari tangan tersangka, polisi mendapati sepucuk senjata api (senpi) rakitan berikut tiga peluru dan satu kunci letter T berikut satu ponsel,” terangnya.
Rafli ini biasanya bertugas sebagai joki sepeda motor. Disinggung kesamaan peluru yang disita dengan yang ada di tubuh almarhum Beni, Kapolresta belum dapat memastikan. Demikian juga siapa sesungguhnya eksekutor Beni.
Sedangkan menurut petugas forensik RSUDAM Kautsar, Ralfi tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya. Dua peluru menembus punggung kirinya. Dia juga mengalami luka memar di dahi kiri dan kanan, pipi kiri, bibir, serta lecet di pergelangan tangan kiri.