Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Politik Dinasti Ancam Demokrasi, Prof Lili: Ketika Berkuasa Mereka Koruptif

Senin, 06 November 2023 – 19:45 WIB
Politik Dinasti Ancam Demokrasi, Prof Lili: Ketika Berkuasa Mereka Koruptif - JPNN.COM
Peneliti senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Lili Romli, M.Si. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengkhawatirkan efek politik dinasti terhadap demokrasi di Indonesia.

Profesor riset itu menegaskan Indonesia sebagai negara berkembang pasti menanggung efek negatif dari praktik politik dinasti.

“Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, (politik dinasti) tidak menunjukkan hal yang positif. Itu karena prosesnya membajak demokrasi dan ketika berkuasa mereka koruptif,” ujar Lili saat dihubungi, Senin (6/11/2023).

Prof Lili -panggilan akrabnya- mengakui di negara maju yang menerapkan demokrasi pun ada dinasti politik. Namun, politikus dari dinasti politik yang ingin berkuasa tetap harus melalui proses demokratis.

“Mereka juga memiliki kualifikasi dan kapasitas yang baik sehingga ketika berkuasa juga berhasil dengan baik, tidak koruptif. Jika mereka gagal, publik tidak akan memilihnya kembali, ada punishment,” imbuhnya.

Oleh karena itu jika politik dinasti di Indonesia berhasil memenangi pemilu, Lili mengkhawatirkan kelanjutan demokrasi di Indonesia.

“Jika politik dinasti tetap bercokol dan menang dalam pemilu, demokrasi Indonesia akan terancam. Sekarang saja demokrasi Indonesia mengalami kemunduran, apalagi nanti jika yang berkuasa dinasti politik,” ujarnya.

Penulis buku Islam Yes, Partai Islam Yes itu menegaskan politik dinasti akan berupaya mempertahankan kekuasaan dengan cara-cara yang tidak transparan.

Peneliti senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Lili Romli mengkhawatirkan efek politik dinasti terhadap demokrasi di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News