Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Politikus PDIP Ansy Lema Menyoroti Pembangunan Wilayah Perbatasan Era Revolusi Industri 4.0

Jumat, 20 Desember 2019 – 09:12 WIB
Politikus PDIP Ansy Lema Menyoroti Pembangunan Wilayah Perbatasan Era Revolusi Industri 4.0 - JPNN.COM
Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (posisi berdiri) menjadi pembicara Seminar Nasional bertema “Kebijakan Kawasan Perbatasan di Era Revolusi Industri 4.0” di Kefamenanu, Kabupaten TTU, Provinsi NTT. Foto: Humas DPR RI

“Ini merupakan konkretisasi visi Indonesiasentris Jokowi. Pembangunan berkeadilan ke seluruh Indonesia. Jokowi memutarbalik paradigma: Perbatasan bukan daerah terisolasi, kuno, terbelakang, tetapi merupakan beranda negeri, teras depan, wajah negara,” katanya.

Ansy menjelaskan Jokowi membangun jalan di perbatasan untuk membuka keterisolasian dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan. Jalan ini tersebar di tiga lokasi, yakni Kalimantan, Papua dan juga Nusa Tenggara Timur (NTT). Hanya dalam empat tahun, Jokowi membangun 1.067,53 km.

Sementara itu, Jokowi juga membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk batas kedaulatan negara, pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebanyak 3 PLBN dibangun di Provinsi NTT yakni Motaain, Motamassin, dan Wini.

Selain itu, Jokowi memberikan perhatian khusus kepada Provinsi-Provinsi perbatasan yang memiliki angka kemiskinan dan IPM terendah. Misalnya perhatian khusus Jokowi kepada Papua dan NTT. Jokowi sudah melakukan kunjungan selama sebelas kali ke NTT. Bahkan dalam kunjungan ke-10, ia secara eksplisit mengaku sangat cinta NTT.

Peran Komisi IV

Sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Ansy memprioritaskan penyelesaian masalah kemiskinan melalui pengembangan pertanian lahan kering. Komisi IV membidangi pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, perikanan, kehutanan dan lingkungan hidup.

“Yang menjadi akar penyebab kemiskinan di NTT adalah sektor pertanian. Penyumbang terbesar kemiskinan di NTT adalah sektor makanan (78,17 persen) dan ini paling banyak terjadi di wilayah pedesaan. Sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama penduduk NTT. Sekitar 1,16 juta (48,7 persen) penduduk bekerja di sektor ini. Perbedaan rasio luas lahan basah dan kering cukup jauh, yakni 1:9. Kemiskinan NTT adalah kemiskinan lahan kering," ujar politikus PDI Perjuangan ini.

Perbatasan, UNIMOR dan Revolusi Industri 4.0

Ansy Lema mendorong UNIMOR menjadi agen perubahan yang menghasilkan manusia-manusia unggul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close