Polri Gelar Operasi Puri Agung Untuk Kawal WWF di Bali
Sosialisasi pun harus dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak, mulai dari influencer, media lokal dan nasional, serta ambasador dari acara itu sendiri.
Menurut Sandi, pengamanan hingga pelayanan dan sosialisasi harus dilakukan dengan humanis. Hal ini dilakukan untuk mendukung fungsi kehumasan, sehingga gaung World Water Forum ke-10 di Bali makin meluas.
“Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 menjadi momentum penting untuk menunjukkan kepada dunia komitmen serta kontribusi nyata di bidang sumber daya air,” kata Sandi.
Sandi mengatakan kberhasilan operasi ini bergantung pada sinergi Polri dengan instansi terkait untuk menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran, bahkan kesehatan selama pelaksanaan operasi.
Atas hal itu, seluruh personel Satgas Humas Polri diperintahkan membangun koordinasi yang baik dan mempublikasikan secara masif.
Di sisi lain, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso sebagai Kepala Satuan Tugas Pengawalan, Rute, Patroli, dan Parkir (Kasatgas Walrolakir) memastikan pihaknya siap mengamankan dan mengawal para kepala negara serta delegasi KTT World Water Forum 2024. Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi kesiapan Operasi Puri Agung 2024.
“Kami sudah mempersiapkan beberapa hal dengan titik-titik kerawanan yang ada, baik itu kerawanan kamseltibcarlantasnya,” kata dia.
Diketahui, World Water Forum akan dihadiri 43 kepala negara, 4 organisasi internasional, 194 menteri, serta lebih dari 17.000 peserta dari 172 negara. Mulai dari unsur-unsur pemerintah, parlemen, termasuk politik, lembaga multilateral, swasta, akademisi, praktisi, asosiasi, sektor swasta, serta masyarakat pada lingkup nasional dan internasional akan hadir di ajang tersebut.