Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Potensi Penggunaan Panas Matahari untuk Pendingin

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna

Rabu, 05 Maret 2014 – 00:17 WIB
Potensi Penggunaan Panas Matahari untuk Pendingin - JPNN.COM

Potensi Penggunaan Panas Matahari untuk Pendingin

Keadaan 2: Proses refrigerasi/penyerapan kalor (Gambar 2)

Dengan dibukanya valve, maka uap air yang berada pada tanki sebelah kiri akan mengalir ke tanki sebelah kanan. Uap air ini akan di absorpsi oleh larutan LiBr disertai dengan pelepasan panas karena bersifar eksotermik. Jika tekanan tanki sebelah kanan dengan suatu metode dijaga tekanannya pada 1.22 kPa, maka tekanan uap air di tanki sebelah kiri akan turun dari yang awalnya 4.24 kPa menjadi 1.22 kPa. Pada keadaan ini tidak ada lagi aliran uap air dari tanki sebelah kiri ke tanki sebelah kanan karena tekanannya sama. Pada tekanan 1.22 kPa, uap air bertemperatur 10 oC. Ini artinya temperatur tanki sebelah kiri menjadi lebih rendah dari lingkungan dan meyebabkan penyerapan kalor. Di sini peristiwa rerigerasi terjadi. Namun efek refrigerasi ini hanya sebentar, seiring dengan penyerapan kalor dari lingkungan sehingga kesetimbangan termal dengan lingkungan terjadi. Di sisi lain konsentrasi garam pada tanki sebelah kanan sudah kurang dari 50 %.

Potensi Penggunaan Panas Matahari untuk Pendingin

Keadaan 3: Regenerasi (Gambar 3)

Untuk mendapatkan keadaan awal lagi, proses generasi harus dilakukan, yaitu dengan menguapkan air pada larutan LiBr ditanki sebelah kanan. Untuk menguapkan air pada larutan LiBr dibutuhkan kalor. Karena titik didih air jauh lebih rendah dari pada tiitik didih Garam LiBr, maka dengan memanaskan pada sushu tertentu (Tg), uap air akan terjadi dan mengalir ke tanki sebelah kiri lagi. Konsentrasi LiBr di tanki sebelah kanan menjadi tinggi karena kehilangan air. Dengan cara seperti ini keadaan awal kembali terjadi.

Potensi Penggunaan Panas Matahari untuk Pendingin

Sistem Refrigerasi Absorpsi

KONSUMSI energi untuk sistem pendingin udara (AC) pada bangunan dapat mencapai lebih dari 60% dari total konsumsi energi.  Saat ini hampir semua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News