Potret Keluarga Jawa setelah 125 Tahun
Empat Anak Mentas, Salimin Merasa Tugas TuntasSenin, 10 Agustus 2015 – 03:03 WIB
Bukan hanya teori, Salimin mempraktikkannya di dalam kehidupan keseharian keluarga besarnya. Misalnya, dalam berkomunikasi dengan anak-anak dan istrinya. Dia tetap memakai bahasa Jawa yang kental, selain dengan bahasa nasional Belanda dan bahasa pergaulan Taki-Taki.
”Supoyo basa Jawa ora ilang. Nek basa Jawa ilang, berarti wong Jawa ugi ilang (Agar bahasa Jawa tidak hilang. Kalau bahasa Jawa hilang, maka orang Jawa juga hilang,” tegas dia. (*/c10/bersambung)