PPKM Darurat Berbarengan dengan Tahun Ajaran Baru, Pedagang Terpuruk, BPKB Digadaikan
Hal senada juga diungkapkan Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Tavip Harjono.
Dia mengaku keberatan dengan kebijakan PPKM Darurat. Namun, para pedagang tak bisa berbuat banyak.
“Kami sudah koordinasi dengan pemkot, sudah audiensi dengan dewan, tetapi tidak ada solusi. Waktu pemberlakukan PPKM kemarin, kami minta agar penutupan jangan sampai hari ini, tetapi nyatanya tidak dikabulkan,” urai Tavip.
Dia mengatakan, memang selama PPKM pedagang diperbolehkan datang ke kios untuk mengambil barang apabila ada yang laku ketika berjualan dari rumah. Namun, itu hanya sesaat, setelah itu pembeli juga surut. Karena selama ini mereka memilih beli langsung ke kios.
“Satu sisi kami menjerit, tetapi satu sisi kami hanya bisa pasrah menanti keputusan akhir seperti apa,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Head Marketing Pusat Grosir Solo (PGS) Reza Gisrang. Pihaknya juga masih menanti kebijakan ke depan seperti apa agar ada kepastian bagi pedagang.
Terkait soal apakah nanti ada kelonggaran sewa kios bagi tenant yang tutup selama PPKM darurat, Reza belum bisa menjelaskan karena masih dalam pembahasan internal manajemen.
“Kalau roda perekonomian berhenti, misal per hari saja kami asumsikan Rp 1 miliar untuk semua tenant, berarti tinggal dikalikan selama penutupan berlangsung sudah rugi berapa,” ujarnya. (atn/bun/ria)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: