Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Prabowo Belum Bisa Ungguli Jokowi, Ini Respons Fadli Zon

Kamis, 02 November 2017 – 16:16 WIB
Prabowo Belum Bisa Ungguli Jokowi, Ini Respons Fadli Zon - JPNN.COM
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak terlalu menggubris hasil survei Populi Center yang menempatkan elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) jauh di atas Prabowo Subianto. Menurut Fadli, hasil survei yang menempatkan elektabilitas Jokowi masih teratas merupakan hal wajar karena mantan gubernur DKI itu menjadi petahana.

“Ya wajarlah, wajar seorang petahana elektabilitasnya di atas bakal calon,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/11).

Fadli menambahkan, seorang petahana bisa melakukan kampanye politik secara terstruktur melalui program sehari-hari. Misalnya, meresmikan berbagai proyek, groundbreaking, hingga potong pita.
         
Bahkan, pakaian hingga sepatu yang dikenakan petahana pun jadi pemberitaan media massa. “Itu kan kampanye politik secara terstruktur. Tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang mau jadi bakal calon,” tegasnya.
 
Namun, Fadli meyakini peta politik bakal berubah jika tahapan Pilpres 2019 sudah menginjak masa pencalonan. Dia menegaskan, jika kelak Jokowi dan Prabowo sudah ditetapkan sebagai capres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) maka peta politiknya akan berbeda.
 
Apalagi jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi presidential threshold (PT) dalam UU Pemilu, bisa saja akan muncul lebih banyak capres. Dengan demikian hasil survei elektabilitas calon pun akan berbeda.

“Nanti bisa dilihat elektabilitas dari survei itu bermakna. Sekarang, belum ada maknanya karena membandingkan petahan dengan yang belum mencalonkan (resmi),” kata Fadli.

Wakil ketua DPR itu justru mengkritik survei tentang elektabilitas tokoh untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Alasannya, semestinya survei itu tidak membandingkan antara seorang petahana dengan tokoh yang belum menjabat.

Apalagi, sampai saat ini belum ada tokoh yang secara resmi menjadi calon presiden. “Sehingga nanti misleading,” tegasnya.
 
Seperti diketahui, Populi Center menggelar survei elektabilitas tokoh pada periode 19-26 Oktober 2017. Responden survei Populi Center adalah 1.200 orang yang tersebar di 34 provinsi.

Hasilnya, Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi atau 49,4 persen. Di bawahnya ada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan 21,7 persen.

Sedangkan tokoh lain yang namanya muncul dalam survei itu adalah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (2,0 persen), Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan  Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang masing-masing memiliki elektabilitas 0,7 persen.(boy/jpnn)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak terlalu menggubris hasil survei Populi Center yang menempatkan elektabilitas Jokowi jauh di atas Prabowo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close