Prabowo Kalah Survei, BPN: Rakyat tidak Bisa Dibohongi
jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Celebes Research Center atau CRC menyatakan pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin atau Jokowi – Kiai Ma’ruf, unggul atas paslon 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno atau Prabowo –Sandi.
Paslon Jokowi – Kiai Ma’ruf yang diusung Koalisi Indonesia Kerja atau KIK meraih elektabilitas 56,1 persen. Sedangkan paslon Prabowo – Sandi yang diusung Koalisi Adil dan Makmur hanya meraih 31,7 persen.
Masih dalam survei itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP diprediksi menang Pemilihan Umum atau Pemilu 2019 dengan raihan elektabilitas 24,5 persen. Posisi kedua bertengger Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra dengan raihan 12,9 persen.
Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo – Sandi, Nizar Zahro menyatakan bahwa hasil CRC ini mirip-mirip survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
“Bisa saja survei CRC didesain untuk memperkuat survei LSI, karena saat ini publik sudah tidak percaya dengan LSI,” kata Nizar menjawab JPNN.com, Selasa (12/2).
Nizar menegaskan bahwa rakyat sudah tidak bisa dibohongi lagi. Menurut dia, survei propaganda mudah dikenali. Dia menegaskan rakyat sudah tidak mengindahkan hasil survei metode propaganda.
“Sebanyak apa pun survei yang dibuat, sebanyak apa pun lembaga abal-abal yang dibentuk tidak akan mampu membohongi rakyat,” kata wakil rakyat yang kini duduk di Komisi X DPR, itu.
Dia menegaskan bahwa rakyat sudah merasakan sendiri bagaimana susahnya hidup di zaman Jokowi. Menurut dia, fakta ini tidak bisa ditutup oleh satu juta survei. Nizar menambahkan, survei-survei model propaganda hanya untuk menyenangkan penguasa yang sebentar lagi tumbang. “Rakyat sudah bertekad bulat ganti presiden,” tuntas ketua DPP Partai Gerindra, itu. (boy/jpnn)