Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Prabowo Kumpulkan Ratusan Jenderal TNI-Polri Berpengaruh, Jokowi Lalu Dipersilakan Bicara

Rabu, 18 Januari 2023 – 14:36 WIB
Prabowo Kumpulkan Ratusan Jenderal TNI-Polri Berpengaruh, Jokowi Lalu Dipersilakan Bicara - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan (Kemhan) 2023 di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (18/1).

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan (Kemhan) 2023 di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (18/1).

Ratusan jenderal dari TNI dan Polri, utamanya pangdam dan kapolda se-Indonesia hadir dalam rapim yang digagas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu.

Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan informasi intelijen merupakan sebuah kunci untuk menentukan langkah preventif di tengah instabilitas global.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta Kementerian Pertahanan untuk bisa mengorkestrasi informasi intelijen pertahanan dan keamanan.

"Saya minta Kementerian Pertahanan harus bisa menjadi orkestrator, bisa mengorkestrasi dari informasi-informasi intelijen pertahanan dan keamanan yang kita punya di mana-mana," ujar Presiden Joko Widodo dalam arahannya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menilai Indonesia memiliki beberapa sumber informasi intelijen pertahanan dan keamanan. Presiden menyebut informasi intelijen tersebut dapat bersumber dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Ini harus diorkestrasi agar menjadi sebuah informasi yang satu sehingga kita memutuskan policy, memutuskan kebijakan itu betul, paling tidak mendekati benar. Jadi, langkah kerja memang harus preventif," lanjut Jokowi,

Di samping itu, eks wali kota Solo itu juga meminta Kementerian Pertahanan untuk dapat menyampaikan informasi intelijen secara cepat sehingga dapat digunakan untuk menentukan langkah mitigasi atas kejadian yang sudah diketahui sebelumnya.

Jokowi menginginkan informasi intelijen yang genting diberitahukan sebelum terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News