Prabowo Pengin Ekonomi Tumbuh 8 Persen? Ini Saran dari Dradjad Wibowo
Mantan ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) Badan Intelijen Negara (BIN) itu juga menyinggung soal pentingnya investasi di sektor fundamental untuk mengerek pertumbuhan ekonomi. Investasi fundamental itu mencakup sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kelembagaan.
Walakin, Dradjad menegaskan pertumbuhan yang tinggi tidak serta-merta bisa terwujud dari investasi sektor fundamental. Ekonom yang juga politikus Partai Amanat Nasioal (PAN) itu mengaku sudah mengevaluasi berbagai jalur yang bisa mendongkrak pertumbuhan tinggi.
“Yang paling potensial ialah Stimulus Keynesian,” kata Dradjad.
Stimulus Keynesian berarti intervensi pemerintah melalui peningkatan belanja untuk menaikkan agregat permintaan agar ekonomi tetap tumbuh tinggi. Dradjad menyebut ada tiga hal potensial yang bisa menjadi fokus Stimulus Keynesian.
Hal potensial pertama ialah kebijakan di sektor ketenagakerjaan yang tepat untuk mengatasi kesenjangan produktifivas yang masih tinggi.
Kedua, terobosan dalam memaksimalkan efek pertumbuhan jangka pendek dari investasi pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan kelembagaan.
Adapun hal potensial ketiga ialah memprioritaskan hilirisasi dan modernisasi untuk perubahan struktural. Oleh karena itu, Dradjad berpandangan program yang ditawarkan pemerintahan Prabowo dalam APBN harus benar-benar memiliki potensi pertumbuhan tertinggi.
“Contohnya dalam Asta Cita (visi, misi dan, program yang akan diusung pemerintahan Prabowo pada pemerintahan mendatang, red) ialah makan bergizi gratis, swasembada energi dan pangan, pembangunan rumah, air bersih, sanitasi, transportasi dan telekomunikasi,” ujarnya.