Prahara di PB PGRI, Posisi Bu Uni Makin Kuat, Solid, Seng Ada Lawan!
jpnn.com, JAKARTA - Kepengurusan PB PGRI diguncang prahara. Namun, posisi Unifah Rosyidi makin kuat dan seng ada lawan (tidak ada lawan).
Seluruh pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) provinsi, kabupaten/kota makin solid mendukung kepemimpinan Bu Uni, sapaan Unifah sebagai ketum PB PGRI.
"Adanya guncangan dari dalam tubuh PGRI oleh segelintir orang yang melakukan pemufakatan jahat akhirnya bisa diadang. Semua pengurus PGRI dari pusat hingga kabupaten/kota solid mendukung Bu Uni sebagai ketum PB PGRI," kata Ketua Departemen Kominfo PB PGRI Wijaya dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (17/6).
Menyikapi manuver segelintir oknum pengurus PGRI yang mengatasnamakan provinsi dan berupaya menyoroti jalannya kepemimpinan di PB PGRI (18 oknum pengurus provinsi dan 9 oknum pengurus besar), maka PB PGRI menegaskan 7 poin penting sebagai berikut:
1. Belasan ketua PGRI provinsi sudah mengklarifikasi dan menyatakan bahwa nama-nama mereka sudah dicatut sebagai bagian dari yang menyatakan mosi.
Daerah yang menyatakan bahwa mereka tidak menjadi bagian mosi dan tetap mendukung kepemimpinan yang sah di antaranya: Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Jambi, Lampung, Kepulauan Riau, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan Kabupaten Bau-bau Sulawesi Tenggara.
"DIY dan NTT itu bukan dihadiri ketua dan merupakan pernyataan pribadi," tegas Wijaya.
2. Adapun istilah mosi yang dikeluarkan tidak dikenal dalam organisasi PGRI, dan kami anggap lebih terkait dengan dinamika kontestasi politik menjelang Kongres PGRI XXIII dan menunjukkan tanda ketidaksabaran dari oknum-oknum yang ingin tampil bersaing dalam suksesi kepemimpinan PGRI.