Prajurit TNI Wanita Boleh Dandan Kok, Asal Tak Menor
Yakni, sebagai anggota militer dan perempuan yang punya tanggung jawab keluarga.
Dalam pengukuhan itu, penerjun Kowal termuda Serda Keu/W Ajeng Sadityo Valuvi mendapat kehormatan.
Bintara kelahiran Madiun, 23 September 21 tahun silam, itu menerima potongan tumpeng dari Nanik.
"Saya penerjun di bawah binaan Denjaka (pasukan khusus TNI-AL pilihan dari Batalyon Intai Amfibi Marinir dan Komando Pasukan Katak)," tutur Ajeng yang bertugas sebagai staf Denmako Pasmar 1 Surabaya.
Acara itu juga dihadiri para istri mantan Panglima TNI yakni Murniarti Widodo A.S., Tuti Sutiawati Try Sutrisno, Tetty Agus Suhartono, serta istri KSAL Laksamana TNI Ade Supandi, Endah Esti Hartanti Ningsih.
Sebelum pengukuhan, paginya berlangsung apel khusus HUT Kowal di Dermaga Ujung. Upacara tersebut diinspekturi Ade Supandi.
Namun, karena itu adalah harinya prajurit perempuan, Ade memberikan tongkat inspektur kepada Laksma drg RA Nora Lelyana.
Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut itu merupakan satu di antara tiga bintang yang berada di TNI-AL. Dua lainnya adalah Laksma Andriani dan Laksma Sinoeng Hardjanti. (sep/c6/ayi/jpnn)