Praktisi Hukum Sebut Jaksa Agung Akan Bersihkan Praktik Korupsi di BUMN
Harsya mengatakan langkah Jaksa Agung membersihkan koruptor atau bersih-bersih BUMN sangat tepat.
Pasalnya, kata dia, praktik korupsi di lingkungan perusahaan itu sudah masuk kategori sangat memprihatinkan.
Ditengarai minimnya transparansi laporan keuangan beserta besarnya pengaruh kepentingan politik jadi salah satu faktor utamanya.
“Selain kasus KRAS ini masih banyak lagi. Dua mantan direktur PT Adhi Karya juga diperiksa (sebagai saksi) terkait kasus PT Adhi Persada Realti (APR), juga ada kasus PT Waskita Beton Precast. Ya siap-siap saja, tunggu giliran merasakan tangan besi Jaksa Agung,” ungkapnya.
Dia meyakini Jaksa Agung tak akan berhenti membongkar kasus korupsi di tubuh BUMN.
Selain merugikan keuangan negara dan masyarakat, praktik korupsi yang mengakar dinilai telah merusak citra pemerintah di dunia usaha.
“Jelas bahwa KKN itu menghambat investasi dan kita tahu BUMN yang sehat berperan penting bagi penciptaan ekosistem investasi yang baik,” tegas Harsya.
Oleh karena itu, langkah meyakinkan Jaksa Agung dalam membasmi koruptor BUMN disebut mampu menjaga kredibilitas pemerintah di tingkat nasional maupun global.