Pramono-Rano Dinilai Sukses Memaparkan Visi dan Misi di Debat Perdana Pilkada Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Manager Program Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad berpendapat debat perdana Pilkada Jakarta yang digelar di JI-EXPO Kemayoran Jakarta, tadi malam, Minggu (6/10), dimanfaatkan baik oleh pasangan Pramono Anung dan Rano Karno.
Pramono dan Rano berhasil menjelaskan visi dan misi dengan jelas dan masuk akal serta sangat mungkin diimplementasikan.
Menurut Saidiman, debat para calon gubernur Jakarta malam ini cukup menarik. Masing-masing calon melempar gagasan dan menawarkan kebijakan pada warga Jakarta.
Debat diawali dengan pemaparan visi dan misi pasangan calon. Pada sesi ini, pasangan nomor satu datang dengan deskripsi yang terlalu umum. Forum itu sebagian besarnya seperti memberi pengantar yang sayangnya terlalu mendominasi sehingga nyaris tanpa menyebut detail program.
Waktu yang singkat itu digunakan Ridwan Kamil dengan menyebut soal karakter kepemimpinan, visi 'Jakarta Baru, Jakarta Maju,' tentang analogi Jakarta sebagai lukisan di mana publik diminta untuk ikut melukis, transportasi terintegrasi, perlindungan pada kelestarian budaya, dan tata kelola pemerintahan responsif.
Sementara pasangan nomor dua di sesi ini terlihat sangat kaku. Beberapa kali Dharma Pongrekun seperti melihat contekan yang tak terbaca sehingga penjelasannnya tersendat-sendat. Yang tertangkap jelas hanya soal pentingnya adab yang dianggap menjadi pangkal semua masalah. Dan soal adab ini terus diulang di semua sesi debat.
"Sesi ini, menurut saya, dimanfaatkan dengan sangat baik oleh pasangan nomor tiga. Walaupun juga dimulai dengan basa-basi seperti yang dilakukan oleh Ridwan Kamil, tapi Pramono Anung dan Rano Karno bergantian menyampaikan tawaran kebijakan secara lebih detail. Mereka datang dengan gebrakan program Benyamin S Award yang juga bermakna bersih, nyaman, indah, dan sejahtera," kata Saidiman Ahmad, dikutip dari akun X nya, Selasa (7/10/2024).
Setelah itu, kata Saidiman, dibeberkanlah program-program unggulan seperti job fair 3 bulan sekali di tingkat kecamatan, pengadaan day care di perkantoran, program balai rakyat, pemenuhan hak-hak perempuan, wajib belajar 12 tahun, bantuan pada mahasiswa, peningkatan insentif guru honorer.