Prediksi Pakar Kesehatan soal Jumlah Kematian Akibat COVID-19 di Amerika, Sangat Suram
jpnn.com, WASHINGTON - Sebuah pemodelan COVID-19 yang berpengaruh memproyeksikan kemungkinan "lonjakan musim semi" dalam kematian akibat coronavirusdi Amerika Serikat (AS) jika varian yang muncul dengan cepat menyebar dan orang-orang lengah terhadap virus tersebut.
Dalam proyeksi terbarunya, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Universitas Washington memperkirakan varian B.1.351 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan teridentifikasi di AS pada pekan ini dapat meningkatkan jumlah kematian COVID-19 di negara itu hingga 654.000 pada 1 Mei dalam skenario terburuk jika mobilitas kembali ke level sebelum pandemi.
Lonjakan virus itu juga bisa terjadi pada musim semi di California dan Florida, menurut proyeksi tersebut.
Mempertahankan mobilitas tetap rendah dan menjaga jarak sosial (social distancing) dapat mengurangi angka kematian itu sekitar 30.000, sebut proyeksi IHME.
"Apa yang kita saksikan itu nyata, dan akan mengharuskan kita untuk terus menghadapi pandemi ini dengan sangat serius," kata Direktur IHME Christopher Murray.
"Memberikan vaksin dengan cepat sangat penting, dan masker masih merupakan salah satu alat terbaik yang kita miliki untuk menjaga penularan tetap rendah dan menghindari kemungkinan dampak yang paling buruk. Orang-orang harus terus melakukan tindakan pencegahan bahkan setelah mereka divaksinasi, karena potensi penyebaran varian yang lebih mudah menular," katanya.
"Kami belum melihat pemerintah mengambil tindakan untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan secepat yang diharapkan, dan memasukkan informasi itu ke dalam pemodelan," kata Murray. "Tanpa langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran penyakit, mobilitas masih tinggi, dan penularan lebih mungkin terjadi."
Perkiraan IHME memperkirakan hanya 38 persen orang di Amerika Serikat yang akan kebal pada 1 Mei mendatang.