Presiden CBC: OJK di Bawah Mahendra Siregar Hadapi Ancaman Serius
Selain itu, setiap individu mencoba level terbaiknya untuk mendukung rekan satu timnya. Hasilnya meningkatkan tingkat ikatan di antara mereka.
“Ketua OJK jangan seperti yang lalu yang hanya berkecimpung pada taksonomi-taksonomi green saja dan juga melindungi bank tertentu seperti Bank Mandiri saja. Maklum, sebelumnya beliau adalah komisaris Bank Mandiri,” ujar Deni.
“Ketua OJK harus keluar dari perangkap sektoral dan terpaku pada kontrol semata. Kontrol adalah kekuatan menahan dan mengatur dengan mana sesuatu dapat dimulai, diperlambat atau dihentikan," ungkap Deni lagi.
Di balik kelemahan itu, Deni mengapresiasi keberhasilan OJK era Wimboh Santoso yang berhasil merestrukturisasi Bank Bukopin hingga Bank Muamalat berhasil menyelamatkan dana haji.
“Sayangnya, prestasi tersebut hanya dilakukan oleh bidang perbankan semata yang pada kenyataannya tidak didukung Ketua OJK yang lalu. Pimpinan bidang perbankan melakukan kerja keras dan nyata dalam melakukan restrukturisasi perbankan,” ucap Deni.
Sementara bidang OJK yang lainnya, kata Deni, tidak terlalu menonjol prestasinya, bahkan di bidang pasar modal ada kasus Jiwasraya.
“Walaupun demikian, restrukturisasi ini akan tergantung kepada sejauh mana pandemi Covid-19, cacar monyet, dan stagflasi mampu diatasi secara makro ekonomi,” terangnya.
Per Mei 2022, OJK mencatat total outstanding restrukturisasi perbankan mencapai Rp596,25 triliun. Angka tersebut turun Rp10,14 triliun ketimbang bulan sebelumnya. Sementara akhir 2021, angka tersebut turun 67,24 persen.