Presiden Gay
Oleh Dhimam Abror DjuraidMenurut dia, LGBT tak bergerak secara individual di Indonesia. Mereka melakukan berbagai upaya dan gerakan dengan membentuk organisasi, yang bertujuan mempengaruhi kebijakan negara-negara di Asia.
Ada banyak negara dan organisasi, baik global maupun lokal, yang menjadi agennya, seperti PBB, Uni Eropa, pemerintah Inggris, Amerika Serikat, dan perusahaan global.
Kampanye penolakan juga muncul di laman change.org. Dalam narasi pembuka disebutkan bahwa komunitas LGBT terus bergerak dan menampakkan eksistensinya.
Pernikahan sesama jenis telah dilegalkan di puluhan negara di dunia. Banyak pula organisasi, global maupun lokal, yang menjadi agennya.??
Misalnya, PBB telah mengeluarkan resolusi tentang pengakuan hak-hak LGBT pada 2011, lalu berusaha merealisasikannya melalui organisasi di bawahnya, seperti UNDP, UNAIDS, UNCHR, WHO, dan lain-lain.
?Negara Barat, seperti Amerika, juga tidak ketinggalan dalam berperan sebagai agen LGBT. Presiden AS Joe Biden menandatangani Memorandum Presiden tentang Memajukan Hak Asasi Manusia LGBTQ di Seluruh Dunia.
Biden juga menunjuk utusan khusus di Departemen Luar Negeri yang tugasnya memajukan hak asasi manusia LGBTQ.
Utusan itu pernah akan berkunjung ke Indonesia, tetapi batal karena munculnya penolakan keras dari publik.??