Presiden Iran: Mari Jadikan Masker Bagian Peringatan Muharam
jpnn.com, TEHRAN - Presiden Iran Hassan Rouhani, Sabtu (25/7), mendesak warganya agar memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga jarak sosial menjelang perayaan keagamaan, saat pejabat kesehatan mengumumkan telah terjadi lonjakan kasus di kota suci utama.
Umat Islam di seluruh dunia akan menjalani Iduladha, yang dimulai akhir Juli. Tahun ini, Arab Saudi membatasi jumlah jamaah haji domestik guna mencegah penyebaran virus corona.
Mayoritas warga Iran merupakan Muslim Syiah, yang juga merayakan upacara Ashura pada September.
"Mari jalankan perayaan mulia di masjid dan pusat-pusat keagamaan dengan mengikuti protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik," kata Rouhani melalui pidato.
"Mari jadikan (penggunaan) masker tahun ini sebagai bagian dari peringatan Muharram," kata Rouhani, merujuk pada Ashura, hari kesepuluh bulan Muharam, yang menurut tradisi Islam Imam Hussein terbunuh dalam bulan itu dalam pertempuran pada 680.
Salah satu ritual Idul Adha adalah penyembelihan domba dan membagikannya kepada fakir miskin. Pejabat kesehatan Iran meminta agar daging kurban dikemas sebelum dibagikan kepada masyarakat.
Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi mendesak masyarakat untuk tidak mengunjungi kota suci Mashad, yang katanya mengalami lonjakan 300 persen kasus COVID-19 selama sebulan.
Hingga Sabtu, total kasus COVID-19 di Iran mencapai 288.839 dengan 15.485 kematian, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Sida Sadat Lari.