Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Presiden Jokowi Senang Impor Jagung Menurun Drastis

Jumat, 01 Maret 2019 – 19:26 WIB
Presiden Jokowi Senang Impor Jagung Menurun Drastis - JPNN.COM
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat menghadiri panen jagung di Gorontalo, Jumat (1/3). Foto: Biro Pers Setpres.

jpnn.com, GORONTALO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur sentra-sentra produksi jagung nasional dalam beberapa tahun terakhir mampu meningkatkan produksinya sehingga bisa menekan impor jagung secara signifikan.

"Kita patut bersyukur, empat tahun yang lalu kita impor jagung 3,5 juta ton. Sekarang ini impor kita kecil sekali. Di 2018 kemarin 180 ribu ton karena sudah bisa disuplai dari produksi para petani jagung," ujar Jokowi saat berdialog dengan para petani jagung di Desa Motilango, Kabupaten Gorontalo pada Jumat (1/3). Provinsi Gorontalo diketahui merupakan salah satu sentra jagung nasional.

Produksi jagung di provinsi tersebut meningkat tajam dari tahun ke tahun. Tahun 2016 lalu, Gorontalo hanya mampu memproduksi sebanyak 692 ribu ton. Jumlah tersebut meningkat jauh di tahun 2018 menjadi 1,5 juta ton.

Meski mensyukuri peningkatan produksi salah satu komoditas tani tersebut, Presiden Jokowi menekankan bahwa pihaknya tetap harus berhati-hati menjaga keseimbangan antara suplai dan permintaan.

Menurutnya, Indonesia memang perlu membuka pasar ekspor untuk komoditas jagung guna menjaga keseimbangan suplai dan harga jagung. Seperti tahun lalu di mana Indonesia telah membukukan ekspor jagung sebesar 380 ribu ton.

Presiden Jokowi Senang Impor Jagung Menurun Drastis

Presiden Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman saat menghadiri panen jagung di Gorontalo, Jumat (1/3). Foto: Biro Pers Setpres.

"Saya setuju tadi Pak Gubernur menyampaikan bahwa kalau ada kelebihan produksi itu jangan semuanya masuk ke pasar di dalam negeri, tetapi juga ada sebagian yang harus kita ekspor," tutur suami Iriana itu.

Presiden Jokowi mengatakan, memang perlu membuka pasar ekspor untuk komoditas jagung guna menjaga keseimbangan suplai dan harga jagung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close