Presiden Pastikan Proyek Jalan Lingkar Gorontalo Dapat Suntikan APBN
jpnn.com - JAKARTA - Kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Gorontalo pada Jumat (5/12) hingga Sabtu (6/12) lalu membawa berkah tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat di provinsi yang dipimpin Rusli Habibie itu. Pasalnya, presiden yang dikenal dengan panggilan Jokowi itu menyampaikan dukungannya pada pembangunan jalan lingkar sepanjang 45,316 kilometer yang lebih dikenal dengan sebutan megaproyek Gorontalo Outer Ring Road (GORR).
Jokowi mengatakan, dengan adanya pengurangan subsidi bahan bakar minyak maka ada dana tambahan untuk pembiayaan infrastruktur. Bahkan khusus proyek GORR itu, Jokowi akan mengalokasikan dana Rp 500 miliar dari APBN 2015.
"Saya kalau sudah dibawa ke lokasi begini langsung memutuskan. Tadi disampaikan bapak Gubernur (Gorontalo) jika langsung jadi butuh kurang lebih Rp 6 triliun. Untuk secepatnya bisa digunakan, kurang lebih Rp 500 miliar. Kalau segitu kita masih mampu. Tahun depan saya pastikan dapat. Dilanjutkan terus dan kita harapkan nanti 2017 sudah bisa disambung dan digunakan,” kata Jokowi saat meninjau lokasi GORR di Desa Dumati Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (6/12).
Jokowi pun mengapresiasi keseriusan pemerintah Provinsi Gorontalo membangun GORR. Pasalnya, Pemprov Gorontalo bekerja cekatan dalam pembebasan lahan untuk jalan lingkar selebar 60 meter itu.
Menurutnya, proyek itu sangat penting. Sebab, pembangunan infrastrukur memang harus mempertimbangkan perkembangan daerah untuk 20-50 tahun ke depan.
“Dibangun di samping dulu, atau dari tengah dulu nggak masalah. Jika ekonomi kita baik, APBN kita longgar bisa saya selesaikan pembangunannya," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden Jokowi juga kembali mengemukakan tekadnya untuk mengalihkan subsidi BBM ke pembiayaan yang lebih produktif. Salah satunya dengan memperbesar anggaran bagi pembangunan infrastruktur daerah.
"Saya berikan gambaran. Subsidi BBM yang digunakan tahun-tahun kemarin itu sekitar Rp 1.300 triliun. Lima tahun ke depan jika kita biarkan, 280 kali lima perkiraan saya Rp 1.400 triliun. Kalau dipakai untuk bangun jalur kereta api seluruh Indonesia hanya butuh Rp 360 triliun. Setahun saja subsidi itu dimasukkan ke sana, sudah selesai," paparnya.