Presidensi G20 Indonesia Dorong Penyelesaian Substansi Leaders’ Declaration
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso hadir secara secara virtual dalam acara Primetime News Metro TV, Kamis (27/10).
Proyek, program, atau inisiatif tersebut diklasifikasikan berdasarkan tiga prioritas Presidensi Indonesia 2022 dan akan dituangkan dalam Leaders’ Declaration, yaitu pada Annex G20: Action for Strong and Inclusive Recovery.
Karena itu, diharapkan dapat menjadi lead examples bagi pembangunan berkelanjutan yang riil dan konkret dengan memanfaatkan kerja sama internasional yang melibatkan peran multistakeholders.
“Melalui concrete deliverables ini berbagai proyek tersebut diharapkan akan memberikan manfaat yang nyata dan menjadi legacy bagi Indonesia," kata Susiwijono.
Dia menyampaikan berbagai list of project dari concrete deliverables saat ini sedang dibahas bersama seluruh kementerian teknis.
"Yang dinamakan concrete deliverables ini nanti di dalam Leader’s Declaration akan kami masukkan sebagai Annex disana,” terangnya.
Selain itu, proyek-proyek tersebut harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu berasal dari dua atau lebih negara anggota G20, berdampak global, memiliki mekanisme pendanaan yang jelas, bukan merupakan duplikasi dari forum yang lain, dan bukan merupakan proyek “recycled”.
Susiwijono juga mengungkapkan tantangan lain yang muncul akibat meningkatnya tensi geo-politik setelah konflik Ukraina-Rusia, yaitu krisis pangan, energi, dan keuangan.
Untuk merespons secara cepat hal tersebut, Sekjen PBB telah membentuk Global Crisis Response Group (GCRG) yang menetapkan 6 kepala negara atau pemerintahan, salah satunya Presiden Republik Indonesia.