Pria Usia 70 Tahun Bunuh Painah, Urusan Asmara?
”Barang bukti berupa batu sebesar kepalan tangan orang dewasa, topi, sandal, pakaian, serta alas dari karung sudah kami amankan sebagai bahan penyidikan,” terang Soleh.
Sabtu (27/1) sekitar pukul 22.00, jasad Painah sampai di RSSA guna keperluan otopsi. Soleh membantah jika motif pembunuhan karena perampokan. Sebab, selama ini korban dikenal sebagai orang yang kurang mampu.
Menurut dia, dugaan kuat pembunuhan ini adalah karena asmara. Diperkuat dari posisi mayat saat ditemukan serta alas dari karung yang ada di bawah korban.
”Itu masih dugaan awal. Untuk memastikannya, kami perlu data tambahan dari hasil otopsi,” papar Soleh.
Sementara itu, dari keterangan salah satu tim medis RSSA menyatakan, dari hasil otopsi menunjukkan adanya pendarahan di bagian otak. Hal ini dikarenakan luka dari benda tumpul yang dialami Painah di bagian wajah.
Di bagian luka lebam juga ada bekas darah yang mulai mengering. ”Dari hasil otopsi, korban diperkirakan meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan,” kata salah satu tim medis yang enggan disebutkan namanya ini.
Dugaan hasil otopsi ini diperkuat dengan keterangan Kepala Desa Bumirejo Sugeng Wicaksono. Menurut dia, dari keterangan beberapa warga, Painah sempat pamitan kepada suaminya yang bernama Sidiq untuk pergi membeli tiwul ke Pasar Dampit Jumat (26/1) sekitar pukul 16.30.
”Dari penuturan keluarganya memang seperti itu (pamit ke Pasar Dampit),” kata Sugeng saat ditemui kemarin.