Produksi dan Kualitas Jagung Indonesia Tidak Kalah Saing dengan Impor
jpnn.com, JAKARTA - Produksi jagung Indonesia hingga kini dianggap masih layak sekaligus mencukupi ketersediannya untuk menutupi kebutuhan nasional. Produksi jagung nasional juga dinilai mampu bersaing di pasar regional. Sehingga janggal jika dikategorikan produksi jagung nasional kalah saing dengan impor.
"Indonesia sudah bisa ekspor (jagung) ke ASEAN, seperti pernah ke Filipina dan Malaysia. Produksi jagung juga dipacu agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Ketua Umum Dewan Jagung Nasional (DJN) Fadel Muhammad, Kamis (22/8).
Fadel mengungkapkan, terkait produktivitas jagung, Indonesia sebenarnya tidak perlu merasa khawatir. Pasalnya, ada sekitar 22 daerah yang digolongkan sentra jagung tersebar di Tanah Air. "Di antaranya ada wilayah provinsi di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Lampung, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat," ujar Fadel.
BACA JUGA: Kementan: Kunjungan Jokowi Membuktikan Dukungan terhadap Kemajuan Peternakan
Menurut Fadel, produksi jagung yang cukup di Indonesia juga menyangkut dengan kehidupan dan kepentingan ketahanan pangan nasional. Termasuk mendukung kemajuan subsektor peternakan. Dia mencontohkan, dapat saja menjadi awal pengembangan subsektor industri unggas di wilayah sentra jagung sehingga tidak lagi mengandalkan jagung impor sebagai pakan ternak.
Lainnya, dengan mendorong produktivitas jagung nasional akan menyentuh kesejahteraan taraf hidup petani. Mengandalkan jagung impor untuk domestik bakal membuat ekonomi dan pendapatan petani lokal menurun. "Impor jagung juga memalukan produksi dalam negeri. Jagung Indonesia itu punya banyak varietas unggulan. Wilayah penghasilnya juga banyak," ucap Fadel.
BACA JUGA: Kementan Tingkatkan Investasi dan Ekspor Obat Hewan
Oleh sebab itu, Fadel mencurigai adanya ulah mafia pangan dan dugaan mencari keuntungan lebih melalui cara tidak wajar dari gencarnya keinginan mengimpor jagung.