Produksi Padi Banten Meleset dari Target
"Sekarang kita pakai metode Kerangka Sampel Area (KSA). Dengan metode yang baru ini kita mencoba memutakhirkan data-data pertanian agar tingkat akurasinya lebih tepat," jelasnya.
Menurutnya, metode KSA ini sudah diakui oleh lintas kementerian terkait, bahkan belum lama ini sudah dirilis oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang kemudian ditindaklanjuti Kepala BPS. "Nah dari situ kita memang menghasilkan data yang berbeda dari sebelumnya," imbuhnya.
Untuk memperbaiki metodologi dengan menggunakan KSA ini, imbuh Purwanto, BPS bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penetapan Teknologi (BPPT), Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasioal (Kementrian ATR/BPN), Badan Informasi dan Geospasial (BIG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
"Jadi KSA merupakan perhitungan luas panen, khususnya tanaman padi, dengan memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari BIG dan peta lahan baku sawah yang berasal dari Kementerian ATR/BPN," tukas Purwanto.
Kabid Tanaman Pangan Distan Banten, Sobirin yang dikonfirmasi malah mempertanyakan sumber data yang mengklaim penurunan produksi di Banten,meski dirinya ikut dalam pertemuan bersama BPS dan Kepala Distan Banten. “"Data dari BPS itu sebenarnya tidak perlu dipublikasi, karena alat ukurnya berbeda," kilah Sobirin.(yas)