Prof Ardiansyah Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Kimia dan Biokimia Pangan di Universitas Bakrie
Masalah pangan, terutama ketersediaan pangan di masa-masa yang mendatang membutuhkan perhatian dan pemikiran yang sangat serius untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya krisis pangan dunia.
Beliau berharap karya ilmiah yang dihasilkan oleh Prof. Ardi dapat memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat Indonesia maupun bagi kemanusiaan pada umumnya.
Selanjutnya, Prita Ekasari, S.T., M.Si mewakili LLDIKTI Wilayah III menyatakan hari ini menjadi hari bahagia karena Universitas Bakrie kembali menambah satu Guru Besar.
"Semoga dengan keahlian yang semakin kompleks, kita dapat memberikan kontribusi positif yang lebih besar. Penghargaan ini bukan hanya sekadar pujian, melainkan juga sebuah inspirasi dalam memajukan bangsa,” ungkapnya.
Selain itu, juga ada sambutan lainnya dari para kolega Prof. Ardi, yaitu Prof. Ir. M. Aman Wirakartakusumah, M.Sc., Ph.D (Rektor IPMI IBS); Prof. Hitoshi Shirakawa (Profesor of Laboratory of Nutrition, Tohoku University); Ir. Adhi S. Lukman (Ketua Umum GAPMMI); dan Prof. Dr. Ir. Slamet Budijanto, M.Agr.Sc., IPU (Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPM University).
Setelah sambutan-sambutan, Prof. Ardi menyampaikan orasi ilmiah dengan judul "Bekatul (Rice Bran) sebagai Pilar Pangan Fungsional dan Nutrasetikal."
Dalam orasinya, Prof. Ardi menyoroti manfaat kesehatan dari bekatul yang dapat dikembangkan sebagai produk pangan kategori pangan fungsional dan nutrasetikal, yang mana di dalam bekatul terdapat kandungan istimewa seperti protein, mineral, karbohidrat, vitamin, PUFA, dan berbagai senyawa bioaktif.
Melalui paparan yang disampaikan Prof. Ardi, orasi ini menggarisbawahi pemanfaatan bekatul sebagai produk pangan di Indonesia masih sangat terbatas, sementara di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Thailand, dan Vietnam sudah mengembangkan bekatul sebagai produk pangan mereka.