Prof Baharuddin Mengaku Terkejut, Tidak Menyangka
“Kita tahu bahwa Pak Nurdin ini memang menempuh gelar sarjana di Fakultas Pertanian atau lebih tepatnya Fakultas Pertanian dan Kehutanan Unhas, yang waktu itu masih tergabung dengan Jurusan Kehutanan dan lulus pada tahun 1986. Pak NA juga sering menghadiri pertemuan dan memberikan masukan kepada Fakultas Pertanian Unhas,” tutur Baharuddin, kepada Fajar.co.id , Minggu (28/2).
Lebih lanjut, Prof Baharuddin mengaku terkejut dan tak menyangka dengan kejadian yang dialami Gubernur Sulsel.
“Kita semua terkejut terkait peristiwa yang menimpa Gubernur kita. Namun Pak NA ini merupakan seorang yang baik dan teladan. Meskipun menjabat sebagai kepala daerah, ia tak pernah berhenti memberikan masukan-masukan terkait kondisi Pertanian saat ini, dan terus mendorong pengembangan di sektor pertanian khususnya di Sulsel, karena memang beliau juga merupakan lulusan Doktor Agriculture Kyushu University Jepang yang tentunya paham tentang itu,” terangnya.
Dekan Fakultas Pertanian Unhas ini menyebut, dengan adanya kasus ini tentu berpengaruh pada akademsi Unhas utamanya Fakultas Pertanian Unhas.
“Tetapi kami juga tidak bisa memastikan apakah NA ini bersalah atau tidak, meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap proyek infrastruktur. Namun kasus ini belum tentu sepenuhnya melibatkan NA, karena ada namanya asas praduga tak bersalah,” tambahnya. (mg1/Fajar/jpnn)